Musthofa: Provinsi Jawa Tengah Jadi Paku Bumi Sektor Keuangan Mikro

31-03-2023 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik  ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (30/3/2023). Foto : Saum/mr

 

Usai dihantam oleh pandemi Covid-19, Provinsi Jawa Tengah tetap tangguh hingga menjadi paku bumi (pondasi) untuk sektor keuangan mikro. Tidak hanya itu, melalui tumbuhnya sektor UMKM seiring masa pemulihan membuat sektor jasa keuangan terus berkembang. 

 

Demikian hal tersebut dinyatakan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa usai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi XI ke Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (30/3/2023). Ia ingin kabar baik ini menjadi modal agar sektor keuangan daerah semakin membaik sekaligus kuat menghadapi berbagai tantangan di masa kini dan masa depan.

 

"Perkembangan sektor jasa keuangan di Jawa Tengah, semuanya ini tumbuh dengan baik. Apalagi data pertumbuhan UMKM yang mendominasi secara nasional menunjukan pertumbuhan (yang) konsisten bagus. Maka, dapat dikatakan Jawa tengah itu jadi paku bumi untuk keuangan mikro. Ini harus dipertahankan," tutur Musthofa kepada Parlementaria.

 

Mendukung hal tersebut, Politisi PDI-Perjuangan itu meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat diri yang disertai dengan inovasi, mengingat semakin banyak lembaga dan perusahaan keuangan yang harus diawasi. Tidak hanya itu, OJK, baginya, harus adaptif lantaran menjadi lembaga yang juga mengimplememtasikan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

 

"Harapan saya, OJK harus ada peningkatan kualitas SDM-nya dan kuantitas sistem untuk memperkuat sistem pengawasannya. Peran dan fungsi OJK itu harus mengatur, mengawasi, dan melindungi para konsumen bisa benar benar terlaksana," tutup legislator Daerah Pemilihan Jawa Tengah II itu. 

 

Sebagai informasi, kinerja sistem keuangan Jawa Tengah pada triwulan IV 2022 meningkat dibandingkan triwulan III 2022, tercermin dari peningkatan penyaluran kredit baik dari sisi pertumbuhan ataupun secara nominal. Penyaluran kredit perbankan di Jawa Tengah tumbuh sebesar 10,31% (yoy) atau mencapai Rp352,67 triliun. 

 

Sedangkan, eksposur kredit perbankan kepada sektor korporasi meningkat. Nominal penyaluran kredit perbankan Jawa Tengah kepada sektor Korporasi pada triwulan IV 2022 mencapai Rp77,97 triliun atau tumbuh sebesar 10,33% (yoy). Sementara pertumbuhan kredit UMKM pada triwulan IV 2022 kembali mencatatkan pertumbuhan positif, yaitu sebesar 15,58% (yoy). Kinerja ini didorong oleh kredit modal kerja yang tumbuh 13,25% (yoy) serta kredit investasi yang tumbuh 28,78% (yoy). (ts/aha)

BERITA TERKAIT
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...
Komisi XI Minta BI Lakukan Sosialisasi Masif Penggunaan ID Payment
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Batam-Komisi XI DPR RI menyoroti isu Payment ID yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat. Polemik tersebut terjadi lantaran...
PPATK Jangan Asal Blokir Rekening Masyarakat
13-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Pemblokiran puluhan juta rekening oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) menimbulkan polemik. Diberitakan di berbagai...